Detail Layanan

Smart City

Smart City Branding

Citiasia, Inc. berkomitmen membantu daerah melalui penyusunan Blueprint City Branding yang bertujuan untuk meningkatan daya saing daerah melalui peningkatan kualitas sumber daya, penataan wajah kota dan pemasaran potensi daerah sehingga dapat bersaing dalam lingkup lokal, nasional maupun internasional.

Alasan Untuk Melakukan City Branding :

  1. Dikenal luas dengan persepsi yang baik 
  2. Kanal untuk berbagi visi dan aspirasi 
  3. Menggambarkan potensi yang dimiliki 
  4. Menunjukkan positioning ekonomi
  5. Menghilangkan stereotip 
  6. Memberikan konteks untuk promosi daerah

 

Manfaat dan Tujuan City Branding :

  1. Meningkatkan daya tarik wisata 
  2. Meningkatkan kualitas hidup penduduk 
  3. Meningkatkan investasi 
  4. Meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya

 

Sub Dimensi City Branding :

Tourism Branding

  • Destination : Membangun dan mengembangkan destinasi dan atraksi wisata yang layak bagi wisatawan
  • Amenitas : Membangun amenitas (fasilitas) yang mendukung kenyamanan wisatawan seperti akses jalan dan transportasi umum menuju destinasi, akomodasi, toilet, restoran, tempat parkir, pusat informasi wisata, dan lain-lain.
  • Culture : Membangun budaya hospitalities oleh warga termasuk keramah-tamahan, partisipasi aktif, kemampuan berbahasa asing, literasi digital, ketersediaan tour guide, dan lain-lain

 

Business Branding

  • Trade : Membangun platform dan memasarkan komoditas perdagangan unggulan yang kondusif dan nyaman, seperti pasar modern, kolaborasi dan akses ke e-commerce dan marketplace terkemuka.
  • Investment : Membangun dan memasarkan ekosistem investasi (kebijakan, insentif, sarpras, dan inovasi) yang mudah dan efektif, seperti Gerai Investasi, Mal Pelayanan Publik, Dashboard, dan Portal Investasi Daerah.
  • Creative : Membangun dan memasarkan produk dan jasa industri kreatif daerah seperti kuliner, kriya, fashion, seni pertunjukkan, aplikasi, digital, dan lain-lain.

 

City Appearance

  • Paths : Merujuk pada rute atau jalan yang digunakan untuk menghubungkan titik-titik penting dalam kota. Contohnya, jalan raya, jalan kaki, atau jalur sepeda.
  • Signate : Tanda-tanda yang ditempatkan di sepanjang jalur untuk membantu orang menavigasi kota. Contohnya, tanda peringatan, tanda arah, dan tanda tempat wisata.
  • Edges : Batas atau garis yang menghubungkan dua atau lebih simpul dalam sebuah kota. Contohnya, tepi jalan, sungai, atau rel kereta api.
  • Landmark : Elemen pembentuk city branding atau citra kota dalam bentuk sebuah bangunan atau tempat yang mudah dikenali, terutama yang dapat digunakan untuk mengecek di mana kita berada. Landmark secara modern juga dapat diartikan sebagai sebuah simbol yang dibuat oleh manusia, dan dapat menjadi ciri khas dari suatu tempat.
  • Nodes : Titik-titik penting di kota yang digunakan sebagai acuan atau titik navigasi. Contohnya, persimpangan jalan, stasiun kereta api, atau pusat perbelanjaan.

 

Merencanakan Smart City Branding

Tahap 0 : Initial Assessment

  • Desk Research
  • Brainstorming with key stakeholders

 

Tahap 1 : Blueprint Smart City Branding
Blue print menjadi kerangka acuan pelaksanaan pembangunan untuk mewujudkan City Branding

Tahap 2 : Brandbook Daerah
Brandbook merupakan panduan bagi implementasi branding visual daerah. (Logo, Tagline, Mascot)

Tahap 3 : Smart Branding Marketing Tools
City profile, Pamflate, Brosur, Poster, Investment Book, Digital campaign tools, Landscape plan.

Tahap 4 : Investment, Trade, Tourism, Centers
Wahana untuk mendekatkan para investor, wisatawan, dengan potensi daerah yang akan dipasarkan.

Tahap 5 : Aktivasi
Event & Business forum diperlukan untuk menarik kunjungan ke dalam daerah dan kegiatan literasi.